Kau mengabariku untuk datang
Berkunjung pada singgasana yang membuat ku menjadi raja
dalam semalam
Aku tak terima atas
kebahagianmu
Karena aku selalu yakin
Aku lah yang paling bisa membahagiakanmu
Aku terlambat
Karena hatimu pada nya telah tertambat
Kau tak pernah memberiku
sempat
Kau menghibur harap ku
Kau jadikan aku teman cerita yang cukup membuat mu nyaman
Ada perih
Untu penyesalan yang terucap lirih
Isi kepalaku masih saja tentang mu
Senyuman tak lebih dari kamuflase kesedihan
Bersama rintik hujan malam ini
Aku merayakan kepergianmu
Aku sadar bahwa setiap orang memiliki jalan takdinya sendiri
Kau untuknya dan aku untuk dirinya
Sekarang terserah
Aku menyerah
Mimpi tentang mu telah berubah
Kau lupa sering kali kau anggap canda
Namun justru aku lah yang kau hubungi saat air mata mu
mendera
Untukmu ku lakukan semua
Hingga semuanya berlalu dalam diam
Aku melebarkan telinga menunggu jawaban
Hati ku kau buat kebas.
Cara mu tak wajar membicarakan orang lain dihadapan hati
Yang jelas jelas mendamba kepastian
Tak perlu pikirkan perasaan orang lain
Bahagiamu terlalu egois untuk dibagi
Maka bersenang-senanglah dengan dia
Yang kau pilih untuk menemanimu sampai tua
Hingga suatu hari nanti
Mendengar namaku akan membuatmu terbunuh tepat didada
Maaf tiada guna
Semuanya akan percuma
Hari itu cintaku telah tiada
Aku pergi karena hatiku terlalu mulia untuk kau tinggali
Dan jika kau diselimuti kerinduan
Menangislah karena kau telah kulupakan
Komentar
Posting Komentar