Teori system sosial menjelaskan tentang dinamika oganisasi
dalam istilah-istilah dari jaringan sosial- hubungan dan interaksi orang
didalam dan diuar organisasi. Blau dan Scott (1962) mengenalkan dua prinsip
dasar yang membantu mendefinisikan sistem sosial. Salah satunya adalah susunan
hubungan-hubungan sosial, atau pola-pola dari interaksi-interaksi sosial
didalam sistem sosial.. Yang lain adalah budaya, atau nilai-nilai kebersamaan
dari orang-orang di dalam sistem sosial. Hal ini berguna untuk mengingat bahwa
susunan hubungan sosial dan budaya dari organisasi dapat dilihat secara formal,
informal atau holistik. Struktur sosial ditentukan oleh jenis interaksi sosial,
antara orang dengan berbagai status dalam organisasi. Tindakan Sosial mengacu
pada jenis dan tingkat interaksi di antara mereka dalam sebuah organisasi,
apakah mereka lebih tinggi, rendah, atau berorientasi pada teman sebaya.
Misalnya, penting untuk dicatat bagaimana-sering dan panjangnya orang
bercakap-cakap satu dengan yang lain didalam organisasi dan alasan apa diskuasi
telah diadakan (Nasikin. 2006).
Apakah interaksi menunjukkan suasana dari kerjasama dan
kolaborasi, atau itu dilakukan hanya untuk memberikan arahan atau mengkritik
seseorang? Komponen interaksi ini mengarah pada unsur yang kedua dari susunan
sosial, yang berkaitan dengan bagaimana status itu dilihat oleh orang-orang di
dalam dan di luar organisasi atau sistem sosial. Apakah pusat interaksi sosial
sekitar status formal seseorang dalam organisasi, yaitu, kepala sekolah kepada
guru, atau dari guru kepada siswa, atau ada upaya untuk menghindari sebutan dan
posisi interaksi formal? Status dapat sangat formal, sebagaimana yang sudah
disebut di atas, tetapi status juga terlihat didalam struktur organisasi
informal seperti kelompok kecil” dalam” atau "luar" kelompok, atau
individu yang memiliki interaksi besar dan hubungan dengan orang lain (Nasikin. 2006).
Budaya dari suatu organisasi sama pentingnya dengan susunan
sosial suatu organisasi. Dampak budaya struktur sosial dan sebaliknya. Budaya
termasuk nilai-nilai bersama, norma-norma sosial, dan peran yang diluar dugaan
muncul dalam sebuah organisasi. Bersama nilai-nilai dan keyakinan mungkin dapat
dinyatakan melalui visi atau misi organisasi atau dengan tujuan dimana sebuah
organisasi melakukan bisnis sehari-hari. Lebih luas, nilai-nilai, norma-norma,
dan peran harapan semuanya jelas nampak pada perilaku orang dalam suatu
organisasi (Chance, dalam Nasikin. 2006).
Suatu sistem
sosial tidak hanya berupa kumpulan individu. Sistem sosial juga berupa
hubungan-hubungan sosial dan sosialisasi yang membentuk nilai-nilai dan
adat-istiadat sehingga terjalin kesatuan hidup bersama yang teratur dan
berkesinambungan. Menurut Selo
Soemardjan mengacu pendapat Loomis suatu sistem sosial harus terdiri atas sembilan unsur
sebagai berikut.
1. Kepercayaan
dan Pengetahuan
Unsur
kepercayaan dan pengetahuan merupakan unsur yang paling penting dalam sistem
sosial karena perilaku anggota dalam masyarakat sangat dipengaruhi oleh apa
yang mereka yakini dan apa yang mereka ketahui tentang kebenaran, sistem
religi, dan cara-cara penyembahan kepada sang pencipta.
2. Perasaan
Perasaan
adalah keadaan jiwa manusia yang berkenaan dengan situasi alam sekitarnya
termasuk di dalamnya sesama manusia. Perbedaan latar belakang budaya suatu
masyarakat akan membedakan keadaan kejiwaan masyarakat yang membentuk suatu
sistem sosial. Perasaan terbentuk melalui hubungan yang menghasilkan situasi
kejiwaan tertentu yang bila sampai pada tingkat tertentu harus dikuasai agar
tidak terjadi ketegangan jiwa yang berlebihan.
3. Tujuan
Dalam setiap
tindakannya manusia mempunyai tujuan-tujuan yang hendak dicapai. Tujuan
tersebut, yaitu suatu hasil akhir atas suatu tindakan dan perilaku seseorang
yang harus dicapai melalui perubahan maupun dengan cara mempertahankan suatu
keadaan yang sudah bagus.
4.
Norma/Kaidah/Peraturan Sosial
Norma adalah
pedoman-pedoman tentang perilaku yang diharapkan atau pantas menurut kelompok
atau masyarakat. Norma-norma sosial merupakan patokan tingkah laku yang
diwajibkan atau dibenarkan dalam situasi-situasi tertentu dan merupakan unsur
paling penting untuk meramalkan tindakan manusia dalam sistem sosial.
Norma-norma sosial dipelajari dan dikembangkan melalui sosialisasi sehingga
menjadi pranata-pranata sosial.
5. Kedudukan
(Status) dan Peran (Role)
Kedudukan
adalah posisi seseorang secara umum dalam masyarakatnya sehubungan dengan orang
lain, dalam arti lingkungan pergaulan, prestasi, hak-hak, serta kewajibannya.
Kedudukan menentukan apa yang harus seseorang perbuat bagi masyarakat.
Di dalam
setiap sistem sosial dijumpai bermacam-macam kedudukan baik yang diperoleh
secara turun-temurun, dengan usaha sendiri maupun kedudukan yang diberikan
sebagai penghargaan dari lingkungan sendiri, sedangkan peran (role) adalah
pelaksanaan hak dan kewajiban seseorang sesuai dengan kedudukannya.
6.
Tingkat/Pangkat
Pangkat
berkaitan dengan kedudukan dan peranan seseorang dalam masyarakat. Seseorang
dengan pangkat tertentu berarti mempunyai proporsi hak-hak dan
kewajiban-kewajibannya. Pangkat diperoleh setelah melalui penilaian terhadap
perilaku seseorang yang menyangkut pendidikan, pengalaman, keahliannya,
pengabdiannya, kesungguhannya, dan ketulusan perbuatan yang dilakukannya.
7. Kekuasaan
Kekuasaan
adalah setiap kemampuan untuk mempengaruhi pihak-pihak lain. Kalau seseorang
diakui oleh masyarakat sekitarnya maka itulah yang disebut wewenang.
8. Sanksi
Sanksi
adalah suatu bentuk imbalan yang diberikan terhadap seseorang atas perilakunya.
Sanksi dapat berupa hadiah dan dapat pula berupa hukuman. Sanksi diberikan oleh
masyarakat untuk menjaga tingkah laku para masyarakat supaya sesuai dengan
aturan yang berlaku. Setiap masyarakat akan menerapkan sanksi baik yang positif
maupun sanksi yang negatif kepada anggotanya, tetapi wujud dan tingkatan sanksi
yang diberikan sangat tergantung pada peradaban masyarakat tersebut.
9. Fasilitas
(Sarana)
Fasilitas
adalah semua bentuk cara, jalan, metode, benda-benda yang digunakan manusia
untuk menciptakan tujuan sistem sosial itu sendiri. Fasilitas di sini sama
dengan sumber daya material yang berupa gagasan atau ide.
Komentar
Posting Komentar