Sejarah Kecamatan Pangkalan Kuras
Menurut
sejarah Kerajaan Pelalawan memiliki 4 datuk salah satu dari 4 datuk tersebut
berkedudukan di pangkalan kuras. Pusat pembangunan penduduknya berada di kuala
napuh (pangkalan pasir). Setelah zaman kerajaan berganti dengan zaman
kemerdekaan nama jabatan datuk diganti dengan camat. Datuk yang pertama kali
memakai istilah camat adalah datuk
kasim. Jadi camat pertama pada zaman
awal kemerdekaan di pangkalan kuras adalah bapak datuk kasim dengan ibu kota
kecamatan pangkalan pasir (kuala napuh)
setelah itu berturut-turut yang memimpin kecamatan pangkalan kuras pada zaman
kemerdekaan setelah bapak datuk kasim
aadalah
1. T,S
Arifin
2. T,S
Jaafar ub
3. T,S
Jaafar M
Pada
masa kepemimpinan T,S Jafar m ini yaitu kira-kira tahun 60- an masyarakat kuala
napuh di minta kepangkalan pasir dengan alasan kondisi alam kuala napuh tidak
layak untuk dikembangkan pembangunannya. Berkat kerjasama antara masyarakat
dengan aparat pemerintah dengan waktu kurang dari 2 tahun seluruh masyarakat
kuala napuh sudah bermukim dan membuat perkampungan di pangkalan pasir. Sejak
itu masyarakat kuala napuh pindah ke kuala pasir diganti menjadi desa kesuma oleh T Sjaafar M
yang artinya “kerja sama untuk maju’
Kira-kira
pada tahun 60 an Camat Ts Jaafar M dipindahkan ke Kecamatan Air Tiris selanjutnya
yang menggantikannya adalah Yusuf Ar.
Pada masa kepemimpinan Yusuf Ar ibu kota
kecamatan pangkalan kuras di pindahkan dari Pangkalan Pasir ke kelurahan sorek
satu . sehingga seluruh pegawai kecamatan dan pegawai kanor KUA pindah kelurahan sorek satu.
Demikianlah
sejarah panjang kecamatan pangkalan kuras, dari kuala napuh, pangkalan pasir
hingga akhirnya sekarang di kelurahan sorek satu sebagai salah satu kota yang
cukup berkembang di Kabupaten Pelalawan.
Komentar
Posting Komentar