Hasil Penelitian Di Desa Dundangan
Narasumber
1. M.
Thahir ( Kades Dundangan )
2. Herman
( Tukang Panjat Sialang )
Pada
penelitian ini di ketahui bahwa di Desa Dundangan yang berada dalam kawasan wilyah Batin
Sangerih memiliki 4 rimba kepungan sialang dalam kawasan HTI PT ARARA ABADI
yang menjadi hutan lindung. Adapaun hutan sialang tersebut yaitu :
1. Anak
air sialang rimba :
500 sialang
2. Hutan
bambu :
300 sialang
3. Sialang
kayu atui :
80 sialang
4. Kepungan
sialang tinjau laut : 60 sialang
Seluruh
kepungan sialang tersebut dimiliki oleh suku sangerih.
Desa
dundangan merupakan salah satu desa yang berada dalam wilayah batin sangerih.
Desa dundangan terdapat 3 suku yaitu
1. Suku
sangerih
2. Suku
pelabi
3. Suku
pematan
Dundangan
dijadikan pusat pengolahan madu sialang oleh Disperindag Provinsi Riau. Madu
sialang banyak di produksi dan dikonsumsi oleh masyrakat desa dundangan.
Makna
sialang begitu penting bagi masyarakat petalangan baik di wilayah Batin Monti
Ajo dan Batin Sangerih, setiap orang yang menebang pohon sialang maka akan didenda
oleh adat yaitu di denda motong kambing, kain putih setinggi badan dan uang
senilai 25 juta kemudian makan bersama, hal ini pernah terjadi terhadap
perusahaan PT ARARA ABADI karena menebang pohon sialang.
Pemanfaatan
rimba kepungan sialang bukan hanya madu sialang yang dimanfaatkan oleh masyarakat
tetapi seluruh tanaman dan hewan yang ada dalam kawasan kepungan sialang bisa
dimafaatkan oleh masyarakat petalangan. Diantaranya yaitu :
1. Pohon
kopou daunnya untuk membuat ketupat
2. Pohon
kulim buahnya untuk dimakan
3. Daun
lipai untuk membungkus kue
4. Pohon
linau untuk obat
5. Asam
kandis untuk rempah-rempah memasak
6. Kayu
sama’ untuk tiang rumah
7. Kayu
marpoyan untuk kayu atas rumah
8. Kayu
keruing untuk papan
9. Kayu
meranti untuk dijadikan papan
10. Rotan
untuk pengikat.
11. Bambu
untuk dimakan rebungnya
12. Pohon
bayas untuk dimakan umbutnya
Selain
tanaman, hewan yang ada didalamnya pun biasa di manfaatkan oleh masyrakat
petalangan seperti kancil, kijang, rusa, ayam hutan dan berbagai macam jenis burung,
namun sekarang ini boleh dikatakan sudah sangat jarang hewan- hewan tersebut
ditemui.
Diperlukan
kesadaran bersama dari pihak terkait yakni pemerintah, perusahaan, masyrakat
untuk menjaga dan melestarikan budaya petalangan terutama penguasaan dan pengelolaan
hutan tanah dan rimba kepungan sialang.
Komentar
Posting Komentar