Tulisan Robi ( TUBI )
Pilihan
Hati tak pernah
memilih dia jatuh dengan sendiri
Pertanyaan klasik setiap hendak makan adalah makan apa siang
ini ? ada beberpa pilihan
Pilihan pertama makan ayam sambal di tempat pak de di
simpang SMK. Sudah terbukti enak karena setiap hari selalu ramai yang makan
disana. Selain itu harga nya juga tergolong murah. Tentu saja jadi pilihan bagi anak kos-kos an.
Piliha kedua adalah makan patin bakar di ujung jalan simpang
dekat kampus. Penjulanya cuku ramah dan kebetulan satu daerah dengan ku. Pilihan
menunya juga bervariasi. Tempat ini juga tak pernah sepi, dibuka dari pagi
sampai malam hari.
Pilhan ketiga makan sup ayam di depan masjid dekat
perumahan. Tempat ini juga menjadi favorit bagi para pekerja sekitar sini untuk
makan, pilihan menunya juga beragam, tapi yang membedakan dengan tempat makan
lain disini ada sup ayam nya. Selain enak harganya juga tidak mahal.
Dalam menentukan pilihan aku seringkali membiarkan feeling
yang menentukan harus terisi apa lambungku hari ini. Perut kenyang dan hati pun
senang.
Namun tidak semua pilihan kehidupan berakhir seperti itu. Ada
pilihan-pilihan kehidupan yang tidak sesederhana memilih makan apa siang ini. Apa lagi sebuah
pilihan yang beresiko jangka panjang. Pilihan yang tidak hanya melibatkan diri
tapi juga banyak pihak dengan konsekuensi yang tidak ditanggung sendiri tapi
juga oleh keluarga, saudara dan pihak lainnya.
Semua akan menjadi rumit jika dibenturkan dengan kenyataan
bahwa setiap piliha itu baik. Masing-masing pilihan mempunya nilai plus dan
minus nya, mempunyai koefisien yang jika dikalkulasikan akan menjadi ekuivalen.
Skala prioritas tiba-tiba menjadi bisu dan menyerahkan semua nya pada hati dan
logika saja.
Namun hati dan logika mendadak saling melempar tanggung
jawab untuk memberikan keputusan. Ketika hati dan logika sudah lumpuh dan
kehilangan keberanian untuk memutuskan maka serahkan saja semua ketentuan itu pada Allah. Bukankah tak ada yang berani
mengganggu gugat pilihan-Nya.
Maka berdoalah agar dipilihkan yang terbaik menurut
pilihan-Nya. Karena hanya dengan berdoa
lah kita bisa aman dalam menggantungkan angan dan harapan terhadap kehidupan.
Komentar
Posting Komentar