Tulisan Robi (TUBI)
Kebenaran Yang Pahit di Dengar
Katakan
yang benar meskipun pahit ( HR. Baihaqi dari Abu Dzar Al-Ghifari )
Bagi siapakah kepahitan
yang dimaksud hadis tersebut ? bagi yang mengucapkannya. Karena jika tidak
justru hadisnya berbunyi “dengarkanlah yang benar meskipun pahit “.
Kita mungkin keliru
dalam memahami hadis tersebut. Kita justru disibukan dengan menyebarkan
kebenaran disana sini sesuai dengan pemahaman kita sendiri, yang justru
sebenarnya kebenaran yang kita sampaikan hanya mematahlan hati, memerahkan
telinga dan membuat sesak di dada orang-orang yang mendengarkannya.
Orang yang mendengarkan
bisa jadi merasa kebenaran yang kita bawa bukanlah kebenaran bagi mereka,
tetapi hanya menunjukan diri kita sebagai orang yang paling benar, menyalahkan
dan mengungkit kesalahan mereka , merasa bangga sebab memenangkan hujjah dan
bahkan memperlakukan mereka.
Apa dalil kita ?
katakan yang benar meskipun pahit. Sayang nya kita keliru dalam memaknainya.
Karena yang benar belum tentu tersampaiakan, yang pahit dari kesalahan sudah
pasti dirasakan oleh yang mendengar kata-kata kita.
Mari belajar kembali. Merekontruksi semua yang kita tahu dan pahami.
Karena ada begitu banyak makna tersirat dalam bahasa yang bersurat. Baca
tektualnya pahami kontekstualnya.
Komentar
Posting Komentar